NEWS
DETAILS
Rabu, 07 May 2025 13:19 - Honda Community Jawa Tengah
Semarang – Ban adalah penghubung antara motor dengan permukaan jalan dan ban memegang peranan krusial. Lebih dari sekadar alas karet bundar, ban memiliki peran tunggal merespon terhadap permukaan jalan atas pengendalian kemudi, kemampuan pengereman, hingga menahan seluruh bobot kendaraan dan pengendaranya. Ban yang prima akan memberikan rasa aman dan nyaman saat berkendara. Sebaliknya, ban yang aus atau rusak tidak hanya mengurangi performa motor, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan.
 
Sayangnya, tak sedikit pengendara yang tanpa sadar memiliki gaya berkendara atau kebiasaan yang justru mempercepat keausan ban. Jika Anda sering mendapati ban motor Anda cepat gundul, bisa jadi beberapa hal di bawah ini menjadi penyebabnya:
 
Gaya Berkendara yang Menggerus Ban:
  • Akselerasi dan Pengereman Mendadak, tarikan gas yang spontan dan pengereman yang keras akan memberikan tekanan berlebih pada permukaan ban. Saat berakselerasi mendadak, ban belakang akan mendapatkan kekuatan putar berlebih yang berdampak karet ban memiliki gesekan terus menerus sehingga suhu karet ban akan lebih panas dan karet terkikis perlahan. Begitu pula saat mengerem mendadak, ban depan dan belakang akan bekerja keras menahan laju motor sekaligus ban depan menahan bobot motor dan pengendara, sehingga ban mengalami tekanan berlebih saat pengereman dan permukaan yang bergesek lebih luas membuat suhu naik cepat seiring mengikis lapisan karet ban.
  • Manuver Agresif: Kebiasaan menikung dengan kecepatan tinggi dan sudut kemiringan ekstrem, terutama di jalan yang kasar, akan mempercepat keausan sisi samping ban. Gesekan yang terjadi saat bermanuver seperti ini jauh lebih besar dibandingkan saat berkendara lurus.
 
Kebiasaan Buruk Pengendara yang memperpendek usia ban:
  • Tekanan Angin Ban yang tidak ideal, ini adalah kesalahan paling umum. Akan membuat area kontak ban dengan aspal menjadi lebih lebar, sehingga gesekan yang terjadi juga lebih besar. Sebaliknya, tekanan angin yang terlalu tinggi akan membuat bagian tengah ban lebih cepat aus dan mengurangi daya cengkeram.
  • Sering membawa beban berlebih. Ban memiliki batas maksimal beban yang dapat ditanggung. Memaksa motor membawa beban yang jauh melebihi kapasitasnya akan memberikan tekanan ekstra pada ban, lebih cepat panas sehingga mempercepat keausan dan bahkan berpotensi merusak struktur ban.
  • Permukaan jalan yang rusak dan tajam: Sering melewati jalan dengan permukaan yang buruk, penuh lubang, atau kerikil tajam tentu akan memperpendek usia yaitu merusak konstruksi ban, sementara potensi lainnya bisa menyebabkan kebocoran.
 
Berkendara yang Cerdas, membuat Ban Awet:
  1. Berkendara Halus dan Antisipatif, lakukan pengereman secara bertahap dan jaga putaran gas tetap stabil.
  2. Manuver secukupnya, saat menikung, lakukan dengan kecepatan yang wajar dan sudut kemiringan yang aman. Hindari "rebah" yang berlebihan di jalan umum.
  3. Selalu jaga tekanan angin ban yang ideal. Selalu periksa tekanan angin ban secara rutin, minimal seminggu sekali atau sebelum perjalanan. Sesuaikan tekanan angin dengan rekomendasi pabrikan yang biasanya tertera di swingarm atau buku manual pemilik.
  4. Bawa Beban Sesuai Kapasitas, jangan memaksakan motor membawa beban yang melebihi batas kemampuannya.
  5. Pilih jalur yang baik, sebisa mungkin hindari jalan yang rusak parah atau penuh dengan benda-benda tajam. Jika terpaksa, kurangi kecepatan dan berhati-hatilah.
 
Oke Desiyanto Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng menegaskan bahwa merawat ban sama pentingnya dengan merawat komponen motor lainnya karena ban memiliki peranan utama dalam pengoperasian motor.
 
“Dengan gaya berkendara yang lebih bijak dan perhatian terhadap kondisi ban, tidak hanya memperpanjang usia pakainya, tetapi juga meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara. Ingat, ban yang terawat adalah investasi keselamatan Anda di jalan,” tutup Oke.
RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK